SELAMAT DATANG DI BLOG SMP PGRI 01 BULULAWANG, BERIKAN SARAN UNTUK KESEMPURNAAN BLOG INI

Rabu, 20 April 2011

Mengapa Harus Ada Lima Paket Soal UN

Pada Ujian Nasional (UN) tahun 2011 ini, akan ada sesuatu yang berbeda. Jika sebelumnya hanya ada 2 paket soal untuk peserta UN, kini soal yang dibagikan ada 5 paket untuk satu ruangan.
Kalau 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk saling kerjasama, menyontek, demikian seperti ditegaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemendiknas) Prof Mansur Ramli.
Berikut ini tanya jawab Ibu Vit (detik) dengan Prof Mansur Ramli : Penjelasan 5 Paket Soal UN 2011
Apa pertimbangan 5 paket soal dalam satu ruangan di UN?
Pertama agar di ruangan ujian, kalau 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk saling kerjasama, menyontek. Kemudian kedua, juga memperkecil siapa pun yang mau intervensi karena kesulitan. Itulah alasan utama kenapa diperbanyak paketnya.
Semula dirancang bila memungkinkan adalah 20 paket. Tapi tampaknya agak sangsi, jangan sampai di percetakan nanti muncul kekhawatiran tidak mampu atau ada soal yang lembarnya terbalik-balik.
Ke depannya akan diperbanyak lagi paket soalnya?
Ini kita bertahap dengan mencoba 5 paket. Ke depan, dipertimbangkan untuk ditambah paket. Jadi kita semakin membangun sistem. Ini merupakan cara untuk mengurangi kesempatan mencontek, mengintervensi.
Ini tentu belajar dari pengalaman UN sebelumnya?
Dari pengalaman, di UN ternyata banyak siswa yang tidak lulus karena ada intervensi. Kalau percaya diri, peluangnya lulus tinggi. Contoh, ada beberapa sekolah karena ditemukan intervensi maka ujian dibatalkan. Ketika dihitung yang lulus, hanya 60 persen.
Lalu ketika ujian dibatalkan lalu diuji kembali dan diawasi ketat, yang terjadi justru lebih dari 90 persen lulus. Artinya kalau diberi kesempatan untuk percaya diri, tanpa diganggu (orang yang berikan jawaban), peluang lulusnya lebih tinggi. Ini karena bahan ujian sudah dibagi. Sepanjang siswa belajar, maka kesempatan lulus tinggi.
Tahun lalu masih banyak juga yang mencoba intervensi siswa?
Ya, banyak spekulan yang menjual jawaban yang tidak benar. Kalau ada yang membeli ini karena orangtua dan siswa berpikiran pendek. Berpikir yang penting lulus tanpa berpikir panjang. Sehingga mereka percaya saja dengan penjual jawaban itu. Karena jawabannya salah ya tidak lulus.
Sosialisasi 5 paket soal UN sudah selesai dilakukan?
Sosialisasi kepada yang terkait sudah. Kalau kepada siswa, nanti ketika ujian ya sudah akan langsung ada paket soal. 5 Paket ini untuk SMP dan SMA. Ini semua sudah ada Prosedur Operasi Standar (POS)-nya.
Kapan UN dilakukan?
Untuk tingkat SMP pada tanggal 25-28 April 2011. UN susulan untuk SMP dan sederajat pada 3-6 Mei 2011. Pengumuman UN 2011 tingkat SMP paling lambat 4 Juni.
Sedangkan untuk tingkat SMA diadakan pada tanggal 18-21 April. UN 2011 susulan untuk SMA dan sederajat pada 25-28 April. Lalu, hasil UN untuk SMA akan diumumkan di sekolah masing-masing pada 3-6 Mei. Kalau tidak salah, jadwalnya sudah benar begitu.
Bagaimana dengan nilai kelulusan UN?
Prinsipnya kelulusan siswa antara lain ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai UN yang diselenggarakan Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) dan nilai ujian sekolah (US) yang mengakomodir rata-rata nilai rapor semester 1 sampai dengan 5 untuk SMP dan SMA.
Bobot penggabungan adalah 60% untuk UN dan 40% untuk US. Misal nilai UN = 8 dan US = 9. Nilai akhirnya = 8 X 0,6 + 9 X 0,4 = 4,8 + 3,6 = 8,4 berarti lulus karena syarat kelulusannya adalah 5,5.
Sumber: http://www.ujiannasional.org

Sabtu, 09 April 2011

Sabtu, 02 April 2011

effective Learning

Pembelajaran aktif atau active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini pembelajaran aktif telah diyakini oleh sebagian besar para teoritisi, praktisi dan pemegang kebijakan di hampir seluruh belahan muka bumi ini sebagai sebuah konsep pembelajaran yang memberikan harapan bagi tercapainya mutu pembelajaran. Berpegang  pada gagasan yang disampaikan oleh  Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah ciri-ciri atau indikator terjadinya pembelajaran aktif pada setting kelas:
Pembelajaran Aktif di kelas
  1. Kegiatan belajar suatu kompetensi dikaitkan dengan kompetensi lain pada suatu mata pelajaran atau mata pelajaran lain.
  2. Kegiatan belajar menarik minat peserta didik.
  3. Kegiatan belajar terasa menggairahkan peserta didik.
  4. Semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.
  5. Mendorong peserta didik berpikir secara aktif dan kreatif.
  6. Saling menghargai pendapat dan hasil kerja (karya) teman.
  7. Mendorong rasa ingin tahu peserta didik untuk bertanya.
  8. Mendorong peserta didik melakukan eksplorasi (penjelajahan).
  9. Mendorong peserta didik mengekspresi gagasan dan perasaan secara lisan, tertulis, dalam bentuk gambar, produk 3 dimensi, gerak, tarian, dan / atau permainan.
  10. Mendorong peserta didik agar tidak takut berbuat kesalahan.
  11. Menciptakan suasana senang dalam melakukan kegiatan belajar.
  12. Mendorong peserta didik melakukan variasi kegiatan individual (mandiri), pasangan, kelompok, dan / atau seluruh kelas.
  13. Mendorong peserta didik bekerja sama guna mengembangkan keterampilan sosial.
  14. Kegiatan belajar banyak melibatkan berbagai indera.
  15. Menggunakan alat, bahan, atau sarana bila dituntut oleh kegiatan belajar.
  16. Melibatkan kegiatan melakukan, seperti melakukan observasi, percobaan, penyelidikan, permainan peran, permainan (game).
  17. Mendorong peserta didik melalui penghargaan, pujian, pemberian semangat.
  18. Hasil kerja (karya) peserta didik dipajangkan.
  19. Menerapkan teknik bertanya guna mendorong peserta didik berpikir dan melakukan kegiatan.
  20. Mendorong peserta didik mencari informasi, data, dan mencari jawaban atas pertanyaan.
  21. Mendorong peserta didik menemukan sendiri.
  22. Peserta didik pada umumnya berani bertanya secara kritis.
Untuk dapat memenuhi seluruh ciri (indikator) di atas tentu bukan hal yang mudah, khususnya bagi kawan-kawan yang sudah tertiasa dengan pola  pembelajaran pasif. Oleh karena itu,  mari  kita mencoba memenuhi dan mempraktikannya di kelas, mulai dari  hal yang paling mungkin untuk dilaksanakan.

Jumat, 01 April 2011